Jumat, 20 November 2015

Belenggu Hitam (Tak Tahu Diri)

Hari yang membuatku kesal dan geram , mendengar kata kata yang tak seharusnya aku dengar dan aku pikirkan hingga sekarang, aku hanya ingin bebas dari belenggu itu, ingin menghirup kebahagian dunia tanpa terhalang oleh blackhole. Ya Tuhan! Aku ingin sekali bahagia sepenuhnya. Sedangkan dia yang membuatku menjadi terdiam tanpa kata dan hanya bersembunyi dibalik senyumku ini. Apa aku tidak boleh merasakan bahagia seutuhnya? Apa aku harus terus bohongi diri sendiri dan orang lain kalo aku ini bahagia namun sebenarnya tidak!!


Dia yang
lari dari semuanya , yang meninggalkan semuanya, dan telah mendapatkan kebahagian yang utuh sangatlah pahit aku melihat dan mendengar  itu semua. Apa ini sebenarnya Tuhan… orang yang aku sayang dan selalu mendukung aku tega sekali meninggalkan semuanya hanya untuk sebuah kasih sayang yang hanya sementara. Sesekali datang hanya untuk mengeluh dengan keadaan aku dan dia, tetapi aku disini menahan beban berat yang benar – benar aku harus tanggung sendirian.
Apa aku harus mendatangi dia dan pengemis – ngemis cinta? Bodoh!! Sekali aku. Sedangkan dia bersenang senang dengan orang yang telah memberi kasih sayang namun sementara. Seperti lirik lagu sajah



Bodohnya diriku…
Selalu mengharap mu…
Yang tak mungkin mencintai




Aku selalu berharap suatu saat nanti aku menemukan kebahagian yang utuh untuk diriku dan hidupku kelak tanpa harus terhalang belenggu hitam itu lagi. Dan semoga saja dia yang sudah menemukan kebahagian akan tersadar bahwa kasih sayang dan cinta yang tulus mengalahkan semuanya.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates