Mbak Put

Walaupun kau lelah Bapak namun kau masih bisa
senyum ditengah lelahnya pekerjaan yang kau geluti waktu itu, demi sesuap nasi untuk keluarga dirumah kau rela berangkat pagi  dengan menumpaki sepeda motor tua dengan badan yang sudah tak lagi kuat untuk kesana kemari tapi kau tetap memperlihatkan semangat kerja untuk terus menghidupi keluarga mu. pulang sore dengan lelah yang sangat lelah tapi kau tetap tersenyum menyambut kehangatan di rumah. langkah kaki mu selalu aku ingat dengan papahan langkah yang tak lagi cepat kau masih mengerjakan pekerjaan rumah seperti: "Genteng bocor", "Pintu rusak" kau masih sanggup untuk itu walau aku tahu dalam hati mu bergumam kau lelah.

Bapak aku tahu ini sangat berat sekali untuk hidupku yang telah berjuang keras mencapai cita-citaku agar kau bisa melihat aku memakai "TOGA" namun takdir berkata lain. Sang Khaliq telah memanggil mu lebih dulu, RAPUH rasanya menerima kenyataan ini PAHIT rasanya melihat semuanya. Detik-detik terakhir kau akan meninggalkan tak selontar kata pun kau keluarkan dari mulutmu Bapak, tapi dengan bahasa tubuh mu dengan  kau peluk aku Bapak, kau cium aku Bapak, kau tidur dipangkuan ku Bapak, kau memegang erat tangan ku Bapak aku sudah memahami itu semuanya.

Aku tahu Sang Khaliq lebih dulu memanggil mu karena Sang Khaliq sayang sekali dengan Bapak. Aku disini selalu berdo'a Pak untuk mu selalu memberikan yang terbaik untuk mu disana Pak. Sosok mu akan selalu di Hati. Terimakasih atas didikan mu, dan semangat mu aku, ibu, dan adik-adik lebih semangat untuk menghadapi kehidupan ini

I LOVE U DADY :* :'(